Wednesday, 22 August 2012

Danielle's Life

Keluarga, merupakan suatu hal yang sangat berarti bagiku juga bagi Dean. Keluarga merupakan tempat untuk berbagi canda, berbagi ceria, juga berbagi kesedihan.
Keluargalah yang membuat kami berani melangkah, berani keluar menuju dunia luar yang suram.

Tapi sejak kematian mom, ada sesuatu yang hilang dari keluarga kami.
Aku tidak pernah merasa memiliki keluarga lagi. Bukannya aku bermaksud untuk menjelek-jelekkan keluargaku, tapi sejujurnya aku merasa sepi.
Emily yang manis memang hadir di keluarga kami, tapi tanpa mom semua sama saja. Sepi.
Dulu, kami tinggal di sebuah rumah kecil yang manis di Inggris. Dad dan Mom memang bekerja. Keduanya sama-sama seorang arsitek. Tapi mereka masih sempat meluangkan waktu untuk mengecek pekerjaan rumah kami, mengantar kami sekolah, dan berakhir pekan di rumah.

Sekarang?

Dad lebih sering lembur karena kliennya. Aku mengerti. Dad memang bekerja keras untuk kami, sampai kami bisa menginjak daratan Amerika dan mendapat sekolah dan tempat tinggal yang baik. Tapi kupikir Dad terkadang bekerja berlebihan. Terkadang, akhir pekan juga dipakai Dad untuk bekerja. Baiklah, terserah apa menurutmu. Beliau memang bekerja keras, tapi itu sungguh berlebihan.

Dean, kakak laki-lakiku dan kakakku satu-satunya. Kakak paling pengertian di seluruh dunia. Kakak paling baik dari semua kakak yang ada. Kakak yang tidak egois dan selalu memberi apapun yang ia bisa berikan pada kedua adiknya, entah kemana sekarang. Sekarang, aku hanya memiliki seorang kakak yang pendiam, lebih pemarah dan sama sekali nggak care. Menyebalkan!

Emily? Dia hanya anak kecil yang lugu dan tidak mengerti apa-apa!

Tapi sayangnya...
Emily juga anak yang mengerti keadaan. Seringkali aku menenangkan Emily yang menangis pada malam hari dan berteriak-teriak dalam mimpi memanggil mom...

Aku?
Bagaimana denganku?
Entahlah, menurutmu?

Danielle J.

No comments:

Post a Comment